Kamis, 07 April 2011

Egois or Selfish

Artikel ini Aku tujukan kepada siapa saja, mungkin ini dapat merubah kalian untuk menuju ‘diri’ yang lebih baik, menjadi sosok yang berarti dan dapat memaknai kritikan dan saran dari seseorang, dan kita dapat belajar berlapang dada menghadapi ujian dalam jalan hidup. Serta arti penyesalan yang kita tahu datangnya hanya pada akhir naskah saja.
Selamat membaca  J 


“kalau tak bisa memuji janganlah memaki,
 lebih baik diam dan tutup mulut…
 kalau memang tak suka, janganlah melihat,
 lebih baik pergi…
 walau tak sempurna aku juga manusia,
 ingin dicintai ingin dihargai…
 walau hidupmu lebih sempurna dan layak,
 buat apa kalau punya mulut untuk memaki?”

Lirik lagu diatas adalah sebagian lirik dari lagu kotak- terluka. Sebenarnya itu pernah ku tujukan kepada seseorang, tetapi setelah berfikir dengan otak yang saya percayai, akhirnya aku menghentikan lagu itu, dan menjalani sesuai dengan hari yang kujalani. Tanpa ada lagi hiasan ‘egois’ yang ada pada diriku. insyaAllah J



Banyak orang bisa 'berkata', namun
sedikit yang mau 'mendengar'. Apakah itu benar? Jawabanya adalah Ya.

Padahal jika kita mau kembali ke hukum alam, seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara.Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut?

Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya banyak orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan. Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara. Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang,wawasan, persepsi atau kesadaran baru,yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.

3 Sisi negative tidak suka mendengarkan adalah.
-banyak masalah yang datang

-kita merasa paling benar, tidak tertarik mendengar pendapat orang lain
-pertama kita nyaman, tetapi jangka waktu yang panjang orang akan membenci kita


4 Sisi positif mendengarkan :
-mensyukuri nikmat Tuhan

-jika kita mau mendengarkan dan meresapi pendapat orang kita akan sadar kesalahan kita.
-mengasah skill mendengar aktif
-mengharmoniskan hubungan antar manusia.banyak orang yang tertarik pada kita jika kita dapat menjadi pendengar yang baik, dan bisa berpatisipasi dalam pembicaraan tersebut.

Kesimpulan: Jadilah pendengar yang
baik, karena sifat ini bisa menjadi
kunci untuk mengembangkan pikiran yang positif, dan merupakan salah satu
tangga untuk mencapai kesuksesan! :)


EGOIS..
Jangan pernah meremehkan orang lain. Jangan menonjolkan diri atau sombong.

Apapun dan bagaimana pun kondisi atau pendapat orang lain, perlakukan mereka selayaknya diri kita ingin diperlakukan. Anggaplah semua orang penting. Mereka
memiliki peran tersendiri, yg bisa jadi tdk bisa digantikan oleh orang lain.
Merasa diri paling penting dan lebih baik daripada orang lain *tidak akan menambah nilai lebih bagi kita. kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Apa yang kita banggakan dari diri kita? Tuhan menciptakan manusia dengan derajat yang sama. Hanya pemanfaatan kita yang menjadi presepsi berbeda.


"Siapapun bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah."
-- Aristoteles, The Nicomachean Ethics.




            Pernahkah kalian membayangkan hidup tanpa saran dan kritikan dari orang-orang terdekat? Sebenarnya aku selalu menyalah artikan sebuah kritikan dan saran. Ada kalanya pikiranku berubah keruh, perasaanku berkecamuk marah atau bahasa tubuhku menunjukkan sikap jengkel. Semua itu terjadi pada saat aku mendengar suatu kritikan.

            Dulu aku menganggap kritikan adalah semacam hinaan penurunan harga diri, atau kecaman yang membuat diriku terancam, setelah kupahami dengan sikap dan dengan reaksi positif, bisa apa aku tanpa saran dan kritik? Tidak ada saran yang membuatku maju ke langkah yang kuinginkan, tidak ada kritik yang dapat mengubah letak kesalahanku. Sebenarnya mudah, hanya dengan mengakrabi kritikan dengan reaksi positif, menikmati saran seperti memakan coklat batang yang lezat, dan menanamkan dalam hati bahwa kritikan dapat mengubah kita, membuahkan sebuah prestasi, kunci sukses, dan bisa jadi kedudukan kita lebih baik.

            Kritik adalah sarana untuk membangun kemuliaan hati, bertanya dan mencari. Belajar bertanya kepada orang lain dan menikmati saran yang telah diterima. Memang, koreksi orang lain untuk diri kita tidak seperti yang kita mau, bisa saja dihadapan mereka semua kita perlu perubahan. Dan mungkin cara mereka salah untuk penyampaian dan seringkali membuat hati kita berkecamuk marah. Tapi tahan saja, semua akan menjadi lebih baik diawali dengan perubahan.

            Kita harus mensyukuri bahwa kita dilahirkan sebagai makhluk sosial. Kita harus berterimakasih kepada mereka yang sudah memberikan suatu gagasan yang mengkritik tentang kesalahan yang harus kita benahi. Sertakan nama mereka dalam doa kita setiap beribadah. Kita harus mengingat kebaikan mereka. Harus ingat bahwa berkat kritikan mereka kita bisa jadi berubah lebih baik, dan jangan lupa jujur kepada diri sendiri.

            Kita harus merindukan kritikan seperti kita merindukan seseorang, harus bisa memposisikan diri ketika menerima saran. Jangan membantah, jadilah pendengar yang baik, jangan memotong pembicaraan. Dengan begitu kita dapat berfikir jernih kita dapat mengevaluasi diri sendiri, perbaiki diri, perbaiki diri dengan sungguh-sungguh, jadikan perbaikan sebagai ungkapan rasa syukur atas kritikan yang datang. Jangan lupa balas budi! J dengan hidup tanpa iri dengki dan dendam hidup kita akan lebih berarti dan akan menjadi sosok yang mulia.


                        Don’t be foolish, don’t be selfish ..
                        Hari kemarin adalah sejarah dan esok adalah misteri

Terimakasih telah membaca, tolong saran dan kritikannya, apakah ada yang kurang? Mohon maaf jika ada salah kata, semoga bisa menjadi sesuatu yang berharga untuk kalian semua :D


by : Madda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar